Plastik dan Lingkungan

By: Muhammad Iqbal Filayani

Plastik banyak diproduksi dan digunakan secara luas untuk berbagai kebutuhan, mulai dari bahan pengemas hingga aplikasi kedokteran. Plastik yang pada umumnya terbuat dari bahan baku minyak bumi menimbulkan banyak permasalahan lingkungan dengan semakin seringnya penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari (Chrisnayanti et al, 2000).
Plastik terdiri dari minyak bumi berbasis bahan yang disebut resin (misalnya, polietilena dan polipropilen) merupakan bahanyang tahanter hadap biodegradasi. Plastik menawarkan sejumlah keunggulan dibandingkan bahan alternatif lanya, biaya rendah, sangat tahan lama dan relatif tidak bisa dipecahkan. Namun bahan plastik memiliki beberapa kelemahan yaitu tidak dapat atau sulit untuk diuraikan, kemampuan daya apung plastik, ketahanan yang sangat lama, dan ada dimana-mana pada lingkungan laut, dan juga sangat berbahaya bagi ekosistem laut. Ketahanan plastik akan penguraian oleh lingkungan dan semakin meningkatnya penggunaan plastik menyebabkan polusi berbahaya bagi lingkungan. Produksidari plastiktelah tumbuh secara signifikandalam 30 tahun terakhir rata-rata tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 10% (Raaman et al, 2012).
Penimbunan bahan plastik adalah metode yang paling umum untuk pembuangan limbah ini. Banyak polimer sintesis yang tahan terhadap degradasi kimia dan fisik, ketika bahan plastik tidak digunakan lagi maka akan menimbulkan banyak masalah (Leja dan Lewandowicz, 2010).
Sebagian besar studi biodegradasi pada plastik sedang dilakukan dengan menggunakan mikroorganisme. Mikroorganisme mampu menurunkan sebagian besar bahan organik dan anorganik, ada banyak ketertarikan dalam mikroba pendegradasi plastik dan bahan limbah plastik (Raaman et al, 2012).


Mikroorganisme yang memiliki kemampuan dalam mendegradasi plastic belum sepenuhnya diketahui tentang enzim yang digunakan untuk mendegradasi plastik buatan seperti polietilen (PE). Limbah plastik dibuang di alam kadang-kadang bertahan selama berabad-abad. Sampah plastikyang ditimbun dalam tanah menghambat drainase tanah dan mengurangi kualitas lingkungan dan tanah, tanah menjadi tandus untuk pertanian  (Jeon dan Kim, 2014).

Degradasi mikroba plastik disebabkan oleh aktivitas enzim tertentu yang menyebabkan pembelahan rantai polimer ke oligomer dan monomer. Monomer yang larut dalam air dibelah kemudian lebih lanjut diserap oleh sel-sel mikroba di mana mereka dimetabolisme. Hasil metabolisme aerob masing-masing berupa karbon dioksida, air dan metana sebagai produk akhir. Degradasi menyebabkan pemecahanpolimer menjadi monomer, kemudahan akumulasi oleh sel-sel mikroba untuk degradasi lebih lanjut (Usha et al, 2011).

Evaluasi mengenai biodegradabilitas polimer plastik harus dilakukan secara terpadu guna meminimumkan efek negatif yang mungkin timbul akibat biodegradasi plastik di lingkungan. Bukan hanya uji fisiologi, seperti uji enzimatis dan uji mikrobial, tetapi uji ekologi juga dilakukan untuk mengetahui kompatibilitas polimer plastik terhadap lingkungan. Uji ekologi meliputi uji penyebaran mikroba pengurai plastik dan nisbahnyadi lingkungan alam (Chrisnayanti et al, 2000). 

Post a Comment

0 Comments