By: Muhammad Iqbal Filayani
Beberapa penelitian tentang skrining mikroba pendegradasi
plastik dilakukan dengan melihat zona bening pada media modifikasi dengan
menambahkan serbuk plastik, seperti yang dilakukan Usha et al. (2011) bubuk Polietilen ditambahkan dalam medium garam
mineral pada konsentrasi akhir 0,1% (b/v) masing-masing dan campuran disonikasi
selama 1 jam pada 120 rpm dalam pengocok. Setelah sonikasi,media disterilkan
pada suhu 121 °C dan tekanan selama 15 lbs/inch2 selama 20 menit.
sekitar 15 ml media dituangkan sebelum pendinginan dalam setiap lempeng.
Organisme yang diisolasi diinokulasikan pada polimer yang mengandung pelat agar
dan kemudian diinkubasi pada 25-30 °C selama 2-4 minggu. Organisme memproduksi
zona bening sekitar koloni dipilih untuk
analisa lebih lanjut.
Polietilen yang mengandung mineral pelat agar garam diinokulasikan dengan bakteri,
jamur dan actinomycetes yang berhasil diisolasi. Semua
isolat diseleksi untuka ktivitas degradasi mereka. Zona
bening diamati setelah 10 hari inkubasi pada 25-30°C di
sekitar koloni.
Pada skrining ini 5 dari Streptomycessp, salah
satu PseudomonasSp., Bacillus Sp.dan Staphylococcus Sp. Dua dari Aspergillus
Sp menunjukkan aktivitas degradasi tinggi.
Selanjutnya mikroorganisme tanah ini dilaporkan
memiliki kemampuan untuk menguraikan plastik (Usha et al, 2011).
Augusta et al. (1993) dalam Usha et al. (2011),
melaporkan bahwa enzim hidrolisis ekstraseluler yang disekresikan oleh
organisme sasaran menghidrolisis poliester tersuspensi dalam medium agar keruh
menjadi produk larut dalam air sehingga menghasilkan zona bening sekitar koloni.Kambe
et al. (1993) dalam Usha et al. (2011)
mengisolasi dan mengkarakterisasi bakteri dari tanah yang memanfaatkan
poliester poliuretan sebagai satu-satunya sumber karbon dan nitrogen. Dua
strain dengan aktivitas menguraikan polyurethane yang baik diisolasi dan
diidentifikasi sebagai Comamonas
acidovorans.
0 Comments