SERI KEDUA DISKUSI BIOLOGI TASAWUF

By: Muhammad Iqbal Filayani





       

      Ada ungkapan yang sangat bijak di dunia Islam, dan ungkapan ini sering diucapkan oleh para penceramah khususnya di Indonesia. Ungkapanya ialah seperti ini:

 

ُمَنْ عَرَفَ نَفْسَهُ فَقَدْ عَرَفَ رَبَّه

Arrtinya: “Barang siapa yang mengenal dirinya, maka sesungguhnya ia telah mengenal Tuhannya”.

      Mempelajari biologi dalam dunia islam sesungguhnya belajar mengenal Allah SWT, mengenal Tuhan yang menciptakan makhluk hidup (organisme), sudah barang tentu dalam konsep islam mengenal adanya “Teori Penciptaan”. Berbeda dengan konsep pada disiplin Ilmu Biologi yang mana ada sebuah teori yang sangat terkenal dan kontroversial yaitu “Teori Evolusi” yang berteori bahwa makhluk hidup atau organisme itu tidak diciptakan namun organisme sekarang berasal dari organisme sebelumnya yang mana organisme sekarang telah mengalami perubahan yang termodifikasi dan dapat diwariskan kepada keturunannya dan perubahan yang terjadi berlangsung dalam waktu yang cukup lama.

      Bahasan kali ini tidak membahas tentang evlusi, bahasan kali ini membahas tentang ilmu biologi itu tidak dapat lepas dari ilmu agama. Organisme hidup di dunia ini secara garis besar dibagi menjadi dua kategori yaitu organisme uniseluler seperti golongan Eubakteria, Archaebakteri, Yeast, Protozoa, sedangkan organisme yang kedua disebut dengan organisme multiseluler seperti Plantae (tumbuhan), Animalia (hewan), dan mayoritas golongan Fungi (jamur).

      Organisme uniseluler ialah organisme yang hanya terdiri dari satu sel saja, dan organisme multiseluler ialah organisme yang tersusun atas banyak sel. Pada organisme multiseluler sel-sel yang sama dan memiliki fungsi sama akan berkumpul membentuk jaringan (ex: jaringan saraf, jaringan tulang, jaringan otot). Jaringan pada organisme multiseluler akan berkumpul lagi membentuk organ missal organ jantung, paru-paru, kulit, ginjal dan sebagainya. Terakhir kumpulan dari organ-organ akan membentuk organisme.

      Coba bayangkan pada satu organisme golongan Fungi saja memiliki ribuan sel, apalagi organisme golongan Animalia dan Plantae, satu organismenya saja terdiri dari jutaan sel. Jutaan sel ini mampu bekerja sama dan berkoordinasi dengan irama yang senada saling beraturan membentuk sistem kehidupan yang rumit sekali. Hebatnya semua sel bekerja sangat baik, siapa yang mengendalikan hal tersebut? Jika dijawab secara biologi maka dalam suatu organisme ada yang disebut sistem koordinasi biasanya yang berperan ialah sel saraf dan hormone. Namun jika melihat ke dalam bentuk terkecil suatu organisme akan didapatkan bentuk terkecilnya ialah sel.

      Bagaimana bisa sel yang beraneka ragam jenis dan fungsinya dalam tubuh suatu organisme dapat bekerja seirama tanpa adanya kesalahan?  Apa hanya cukup dengan sistem koordinasi yang ada sehingga sel-sel tidak salah dalam tugasnya, atau ada hal lainnya?. Jika dilihat dari pengertian sel itu sendiri yang merupakan unit struktural dan fungsional tekecil dari makhluk hidup berarti suatu organisme itu bisa beraktivitas dikendalikan oleh sel karena sel yang Menyusun tubuh organisme, sel-sel membentuk jaringan, jaringan membentuk organ, organ membentuk organisme. Juga segala fungsi pada tubuh organisme juga dikendalikan oleh sel karena sel merupakan unit fungsional terkecil dari organisme.

      Secara tinjauan biologi memang benar, tapi pernakah berpikir sel-sel sendiri kerjanya dikendalikan oleh siapa?. Konspe Biologi Sel mengatakan bahwa kendali pada tingkat sel ada dalam inti sel, ya benar inti sel lah yang mengendalikan organela sel dan aktivitas serta peran dan fungsi sel bagi organisme. Namun jika ada pertanyaan lagi dalam inti sel itu ada apanya?. Biologi Sel kembali menjawab bahwa dalam inti sel ada material genetik yaitu DNA (Deoxyribonucleid Acid). Apakah DNA yang mengendalikan sel? Jika diruntut terus lama-kelamaan kita akan tahu bahwa ada yang Maha Besar dibalik itu semua. Lanjutan mengenai DNA akan dilanjutkan seri berikutnya.


Post a Comment

0 Comments