By: Muhammad Iqbal Filayani
Akhir tahun 2019 dunia digemparkan oleh
kemunculan virus baru yang berasal dari Wuhan Cina. Masyarakat dunia mengenal
dengan sebutan Virus Corona. Virus ini sendiri tergolong dalam familoi Coronaviridae.
Famili virus ini memiliki anggoata yang sangat banyak dan biasanya ditemukan
pada burung dan mamalia. Virus Corona manusia baru teridentifikasi pada tahun
1960, yang menyebabkan gangguan pada pernapasan manusia baik menyerang
anak-anak ataupun orang dewasa.
Virus Cororna yang menginfeksi manusia ini
dapat dikatakan menjadi viral atau mendapatkan perhatian publik Ketika ada
wabah yang disebabkan virus ini di Cina selatan pada tahun 2002, dan lebih dikenal
dengan penyakit SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) dan virus tersebut
dinamai dengan SARS-CoV. Virus ini berawal dari musang Himalaya, dan
diduga sebagai inang awal SARS-CoV. SARS-CoV ini menginfeksi lebih dari 8000
manusia dan menewaskan sektar 774 orang.
Virus Corona kemabli muncul di Timur Tengah sekitar tahun
2012 dengan nama kerenya MERS-CoV (Middle-East Respiratory Syndrome-Corona
Virus). SARS-CoV dan MERS-CoV sama-sama menyerang saluran pernapasan manusia,
yang membedakan ialah awal mula virus corona berasal, MERS-CoV berasal dari unta.
Kasus Virus Corona kembali muncul pada tahun 2019 akhir, awal mula muncul di Wuhan
Cina, dan berasal dari kelelawar. Virus Corona terbaru ini dinamakan dengan
nama kerenya yaitu SARS-CoV2 dan lebih dekenal dengan sebutan COVID-19.
COVID-19 menjadi pandemic global dengan tingkat penyebarannya
yang sangat luar biasa begitu juga dengan tingkat infeksi terhadap manusia. Dibandingkan
dengan pendahulunya virus ini lebih berbahaya karena memiliki outbreak yang
sangat luas, meskipun gejala hampir sama dengan pendahulunya. COVID-19 diberi
nama SARS-CoV2 dikarenakan memiliki moyang yang sama dengan SARS-CoV. Peniliti di
Wuhan berhasil mengidentifikasi skuens genetic COVID-19 ini. Sampel virus
diambil dari manusia yang terinfeksi COVID-19 dan dibandingkan dengan Virus
Korona yang lain. Didapatkan hasil bahwa COVID-19 mirip dengan BatCoV atau
Virus Corona pada kelelawar yang berasal dari Propinsi Yunan Cina.
Pengantar di atas
merupakan kajian awal bahasan evolusi, yang ingin ditekankan dalam tulisan ini
ialah apakah Virus Corona berevolusi?. Bahasan ini memang luar biasa hebat dan panjang.
Ilmu virologi mengatakan bahwa virus itu memiliki spesifik inang, dalam artian
virus pada spesies hewan A misalkan tidak akan dapat menginfeksi hewan B, jika
hewan A dan B beda genus dan spesies. Namun keunikan terjadi dipandemi Virus
Corona ini, kita tahu tadi bahwa COVID-19 mirip dengan BatCoV,atau ada yang
mengatakan di beberapa media masa COVID-19 berasal dari kelelawar di Wuhan Cina.
Jika dilihat dari konsep virologi maka seharusnya COVID-19
tidak dapat menginfeksi manusia, karena tadi virus itu memiliki spesifik inang.
Setelah diteliti kesamaan COVID-19 dengan Human Corona Virus ternyata memiliki
kesamaan sampai sekitar 98%. Ini sungguh luar biasa, pertanyaanya apakah
COVID-19 itu bermutasi atau berevolusi sehingga dapat menginfeksi manusia
dengan begitu ganasnya? Sebelum membahas evolusi lebih jauh silahkan lihat
video pembelajaran berikut ini. Video kajian awal evolusi
0 Comments