By: Muhammad Iqbal Filayani
Aktifitas manusia setiap
harinya tentunya membawa dampak negatif bagi bumi beserta ekosistem di
dalamnya. “SAMPAH” merupakan kata yang setiap harinya terdengar dan lalu
lantang di kehidupan manusia. Hasil dari aktifitas manusia, yang pada dasarnya
harus di olah, namun kenyataannya hanya beberapa persen sampah yang diolah agar
tidak menganggu lingkungan.
Bahasan ini merupakan
lanjutan dari topik bahasan minggu lalu tentang mikroba penangkap sisi negatif manusia.
Mari kita lanjutkan bahasan kita ini. Kita dapat mengambil contoh: mahasiswa di
sebuah perguruan tinggi negeri berjumlah
total dua puluh ribu mahasiswa, bayangkan setiap harinya mahasiswa tersebut
membeli minuman kemasan. Setiap hari kampus tersebut menghasilkan sampah dari
minuman kemasan sebanyak 20 ribu, jika itu dikalkulasi selama satu minggu,
selama satu bulan atau selama satu tahun berepa ton sampah plastik yang
dihasilkan dari minuman kemasan tersebut? Anda dapat membayangkannya sendiri,
betapa banyak akumulasi sampah kemasan plastik yang dihasilkan oleh satu
perguruan tinggi, belum dikalkulasi dengan jumlah kegiatan manusia di bumi ini.
Pertanyaan yang muncul
dibenak kita selanjutnya ialah: berapa kapasitas sampah yang dapat ditampung di
bumi ini?, dari pertanyaan ini tentunya kita berfikir bagaimana jika bumi sudah
mengalami overload? Apa yang terjadi berikutnya?. Pertanyaan baru uterus bermunculan
mengenai nasib masa depan bumi kita ini. Mungkin ada yang nyeletuk mengapa
repot –repot dipikir, toh selama ini bumi masih aman. Pernyataan tersebut tidak
lah benar. Bumi tidak dalam kondisi aman, bumi dalam kondisi mengkhawatirkan. Meningkatnya suhu di bumi merupakan indikasi bahwa bumi tidak normal. Jika kita menelisik lebih dalam, dari manusia ada maka pastilah manusia menghasilkan sampah, jadi dapat disimpulkan selama beribu ribu tahun lamanya bumi menjadi tempat pembuangan sampah oleh manusia, pastilah sekarang bumi penuh sesak dengan sampah, baik sampah organik maupun anorganik. Namun bumi tidak demikian, belum penuh sesak dengan sampah, karena apa? karena ada peranan penting "MIKROBA" yang menguraikan sampah, dalam hal ini sama halnya mikroba mengambil dan mengelola sampah dampak negatif dari kegiatan manusia. sampai sini dahulu pembahasan kali ini, berjumpa kembali di edisi berikutnya...
Baca juga sebelumnya
Mikroba Penangkap Sisi Negatif Manusia
Baca juga sebelumnya
Mikroba Penangkap Sisi Negatif Manusia
0 Comments